“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”
Alhamdulillah…syukur ke hadrat Allah s.w.t. kerna masih memberi kesempatan untuk terus beribadat kepada_NYA. Selawat & salam buat kekasih tercinta, Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum kerabat Baginda. Tidak lupa juga buat para sahabat dan tabi’in yang amat ku kagumi.
Hari ini merupakan hari lahir kekasih yang amat-amat ana rindui. Teramat cinta dan kasih kepadanya, benar-benar ingin bertemu dengannya. Ya Allah…ku begitu mencintainya, begitu kasih kepadanya. Ku benar-benar berharap dapat bertemu dengannya tika “di sana” nanti. insyaAllah..ameen..
Kelahirannya dinantikan oleh penduduk langit dan bumi. Membawa berjuta rahmat dan cahaya kebenaran saat masyarakat jahiliah berada dalam kegelapan dan kesesatan yang nyata. Namanya meniti di bibir Umat Islam seluruh dunia, dari mula kelahirannya sehingga kini. Menjadi contoh dan teladan kepada Umat Islam.
Walaupun tidak pernah bersua dengannya, tidak pernah mendengar suaranya, tidak pernah menatap wajahnya, hati ini benar-benar terpautnya. Sukar ku ungkapkan dengan kata-kata, hanya Allah s.w.t. yang tahu betapa ku merindui untuk bertemu dengannya.
Tiap kali tiba hari lahirnya, sejarah kelahiran dan kerasulannya kedengaran di segenap majlis ilmu juga selawat keatasnya berkumandang di corong-corong radio dan televisyen. Kisah perjalanan hidup Baginda diceritakan semula bagi mengenang kembali betapa besarnya pengorbanan yang telah Baginda s.a.w. lakukan buat umatnya. Subhanallah..
Terkenang sewaktu di zaman persekolahan, sambutan untuk menyambut kelahirannya menjadi acara wajib. Penceramah diundang ke sekolah untuk memberikan ceramah berkaitan perjalanan hidup Baginda. Diceritakan dari awal kelahiran dan kerasulannya, tentangan hebat yang diterimanya serta kewafatannya.
Air mata ku pasti mengalir saat mendengar Baginda s.a.w. dikasari, dihina, dicaci, dimaki, difitnah, malah mahu dibunuh walaupun sudah banyak kali ku dengar. Ingin sahaja ku bangun dan menyatakan pada tuan penceramah,“cukuplah ustaz, usah diceritakan lagi penderitaan yang Rasulullah s.a.w. terima..walaupun sudah banyak kali saya membaca dan mendengar kisahnya, saya tetap tidak sanggup untuk mendengarnya lagi”
Dan ingin sahaja ku keluar daripada majlis ilmu tersebut kerna tidak sanggup mendengar lagi kekasih Allah s.w.t. disakiti dan dikasari sebegitu rupa. MasyaAllah… Maka, ku memahami kenapa ada sahabat sanggup bermati-matian melindungi Rasulullah s.a.w. seperti mana Abu Bakar as-Siddiq.
XXXXXXXXXXXX
Peristiwa Abu Bakar ra. Menemani Rasulullah s.a.w. berhijrah ke Madinah diabadikan dalam Al-Qur’an Al-Karim. Rasulullah s.a.w. diminta untuk menunggu sejenak, sebelum masuk ke gua. Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan di dalam gua. Beliau takut kalau-kalau di dalam gua itu terdapat ular dan kalajengking yang dapat menggigit dan mematuk Rasulullah s.a.w. Abu Bakar memasukkan tangannya ke sela-sela rongga yang terdapat di dalam gua, tanpa memikirkan keselamatan dirinya.
Cuba bayangkan, bagaimana jadinya di saat sedang memasukkan tangan ke sela-sela rongga tersebut, terdapat ular atau kalajengking. Tentu, tangannya itu akan dipatuk oleh ular dan kalajengking. Hal ini terus dilakukan olehnya, hingga beliau merasa yakin keadaan gua itu selamat. Tapi ternyata tidak sampai disitu, Abu Bakar mengoyak bajunya hingga menjadi beberapa potong kain dan kain itu digunakan untuk menutup rongga-rongga yang ada di sana. Baru setelah itu beliau memanggil Rasulullah Saw untuk masuk ke dalam gua.
Di dalam gua, Rasulullah tidur di atas paha Abu Bakar ra.. Tiba-tiba datang seekor kalajengking dan menggigit Abu Bakar. Beliau merasakan sakit yang teramat sangat, sampai-sampai air matanya jatuh di atas Rasulullah. Abu Bakar tidak berteriak kesakitan, tidak mengaduh dan tidak menggerakkan kakinya sedikitpun (karena sakit). Ini dia lakukan agar tidur Rasulullah tidak terganggu. Rasulullah Saw bangun karena air mata Abu Bakar yang menitis padanya. Subhanallah..
XXXXXXXXXXXX
Diceritakan juga betapa kasih dan sayangnya Rasulullah s.a.w. pada umatnya sehinggalah pada akhir hayatnya.
Saat Malaikat maut datang menghampiri, Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
XXXXXXXXXXXX
Sebenarnya, banyak lagi ingin dinukilkan. Tapi hati ana jadi sebak saat menulis artikel ini. Tak dapat teruskan..asif ye semua…
Semaklah...
Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Beliau adalah pembawa panji Islam
Utusan Allah penyampai wahyu Ilahi.
Menebarkan petunjuk, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Menyebarkan tauhid, membanteras kesyirikan.
Perjuangannya menegakkan agama Allah dipenuhi dengan tentangan dan rintangan.
Keberaniannya menjadi teladan bagi ummatnya, dalam menghadapi musuh-musuh Allah sang durjana pembawa angkara murka.
Kesabarannya dalam mengembangkan risalah, mengantarkannya pada kemenangan dan pertolongan Allah
Nabi yang penuh kasih sayang terhadap ummatnya, lagi penuh semangat dalam mendakwahi kaumnya.
Nabi yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam.
Menebarkan perdamaian, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Akhlaknya yang begitu agung diakui kawan dan lawan serta dipuji oleh Allah Subhaanahu wa ta'ala
Musuh yang penuh dengan kekejaman dibalas dengan kearifan
Sehingga berbondong-bondong manusia masuk ke dalam agamanya.
Kenalilah beliau, niscaya engkau akan mencintainya melebihi cintamu kepada anak, suami, isteri, orang tua dan seluruh manusia.
Pelajarilah perjalanan hidupnya nescaya engkau akan berjiwa tegar menghadapi cubaan yang menerpa.
Hanyalah orang yang tidak mengenalnya akan membencinya.
Menjadi hinalah manusia yang mencelanya , apalagi menolok-olok ajarannya dan menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan dusta.
Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Beliau adalah pembawa panji Islam
Utusan Allah penyampai wahyu Ilahi.
Menebarkan petunjuk, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Menyebarkan tauhid, membanteras kesyirikan.
Perjuangannya menegakkan agama Allah dipenuhi dengan tentangan dan rintangan.
Keberaniannya menjadi teladan bagi ummatnya, dalam menghadapi musuh-musuh Allah sang durjana pembawa angkara murka.
Kesabarannya dalam mengembangkan risalah, mengantarkannya pada kemenangan dan pertolongan Allah
Nabi yang penuh kasih sayang terhadap ummatnya, lagi penuh semangat dalam mendakwahi kaumnya.
Nabi yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam.
Menebarkan perdamaian, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Akhlaknya yang begitu agung diakui kawan dan lawan serta dipuji oleh Allah Subhaanahu wa ta'ala
Musuh yang penuh dengan kekejaman dibalas dengan kearifan
Sehingga berbondong-bondong manusia masuk ke dalam agamanya.
Kenalilah beliau, niscaya engkau akan mencintainya melebihi cintamu kepada anak, suami, isteri, orang tua dan seluruh manusia.
Pelajarilah perjalanan hidupnya nescaya engkau akan berjiwa tegar menghadapi cubaan yang menerpa.
Hanyalah orang yang tidak mengenalnya akan membencinya.
Menjadi hinalah manusia yang mencelanya , apalagi menolok-olok ajarannya dan menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan dusta.
Ya Allah…aku merinduinya…benar-benar rindu…